Faktor Ini Yang Membuat Pemuda Ingin Cepat Menikah

Saben-unik, Sering kita mendengar bahwa masa muda adalah masa kebebasan dan masa untuk bersenang-senang. Tapi taukah anda bahwa pemikiran anak muda zaman sekarang sudah tak seperti itu lagi. Lalu bagaimana dengan pemikiran mereka yang sekarang?

Saat ini banyak anak-anak muda yang ingin cepat-cepat menikah. Setelah menginjak usia muda, pikiran mereka hanya tertuju pada pencarian pasangan dan segera melangsungkan pernikahan.

Banyak wanita yang ingin memasuki dunia pernikahan dibawah usia 30, mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah menikah adalah sebuah tanggung jawab yang besar dan perlu direncanakan secara matang-matang?

Dilansir okezone (1/12/13), menurut pakar psikolog Fredrick Dermawan Purba, para pemuda beranggapan bahwa menikah boleh menjadi tujuan, asal usia yang sudah mencukupi.

"Kebanyak pemuda menikah si usia 21 tahun. Dapat disimpulkan bahwa, setelah lulus kuliah, para pemuda ini langsung mengubah arah pikirannya menjadi menikah. Kuliah menurutnya hanyalah tanggung jawab yang harus diselesaikan terhadap orang tua"

"Kuliah adalah sebuah kunci untuk mencapai tujuan menikah" Tambah Fredrick.

Fredrick mengungkapkan ada beberapa faktor yang membuat pemuda berpikiran seperti itu, berikut ada 3 faktor yang membuat pemuda ingin cepat-cepat menikah:

1. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan sangat berpengaruh sekali. Misal, di lingkungannya, banyak teman-teman mereka yang sudah menikah dan terlihat bahagia saat berjalan bersama. Namun mereka sama sekali tidak mengetahui masalah intern yang terjadi dengan pasangan yang sudah menikah.

2. Faktor Media

Melihat artis-artis menikah dan berlibur di luar negeri, siapa yang tak iri dengan hal itu? Tentu saja, para pemuda juga ingin menikmati Honeymoon bersama pasangan kesebuah tempat wisata. Ini juga merupakan hal yang sering menjadi impian para pemuda.

3. Faktor Keuangan

Banyak anak muda zaman sekarang yang sudah mampu mencukupi kebutuhannya di usai muda. Meski ini adalah hal yang positif, namun alangkah baiknya para pemuda tidak berpikir pendek untuk menikah.

Fredrick juga menambahkan, menikah adalah sebuah pertanggungjawaban yang besar, oleh karena itu para pemuda diharuskan untuk berpikir matang-matang sebelum mengambil jenjang pernikahan.

Share:

comments powered by Disqus